Pages

Selasa, 27 Oktober 2009

KOMUNIKASI DATA

1. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer
dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui
media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena
sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.

1.1 Komponen Komunikasi Data
· Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
· Penerima, adalah piranti yang menerima data
· Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
· Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data
· Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.

2. Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital
2.1 Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.

Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,
mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal
ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat
diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
· Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
· Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
· Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

2.2 Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya
memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau,
tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data
yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua
keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital.

Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit
adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00,
01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

3. Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam
sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain
yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat
berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda
sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga
pada masalah koneksi listrik.
Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang
ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).
3.1 Komponen Protokol
1. Aturan atau prosedur
· Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan
· Mengatur proses transfer data
2. Format atau bentuk
· representasi pesan
3. Kosakata (vocabulary)
· Jenis pesan dan makna masing-masing pesan

3.2 Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan
sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan
dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan
berikut:
· Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi
dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi
paket informasi yang lengkap.
· Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan
address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
· Connection control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection)
komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun
hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri
hubungan.
· Flow control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
· Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses
pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control
adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.
· Transmission service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data
khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan
data.

3.3 Susunan Protokol
Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini
mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam
layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan
dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari
layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi.
Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface ini
menentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya. Pada saat
merencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukan
interface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan.

3.4 Standarisasi Protokol (ISO 7498)
ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol
komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection)
Reference Model.
Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat
terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan
yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource
jaringan yang diakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan:
· File transfer dan metode akses
· Pertukaran job dan manipulasi
· Pertukaran pesan
2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.
· Negosiasi sintaksis untuk transfer
· Transformasi representasi data
3. Session Layer: membagi presentasi data ke dalam babak-babak (sesi)
· Kontrol dialog dan sinkronisasi
· Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi
4. Transport Layer:
· Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung
· Manajemen koneksi
· Kontrol kesalahan
· Fragmentasi
· Kontrol aliran
5. Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data.
· Routing
· Pengalamatan secara lojik
· setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan)
6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.
· Penyusunan frame
· Transparansi data
· Kontrol kesalahan (error-detection)
· Kontrol aliran (flow)
7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal
data.

4. Router, Bridge dan Repeater
4.1 Router
Router adalah merupakan piranti yang menghubungkan dua buah jaringan yang
berbeda tipe maupun protokol. Dengan router dapat dimungkinkan untuk :
· Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang
berbeda.
· Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang
lain.
· Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang
lebih kecil dan mudag untuk dikelola.
· Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia
dapat diakses oleh siapa saja.
· Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.
· Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dengan cara
membatasi akses terhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.

4.2 Bridge
Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah jaringan bertipe sama
(ataupun bertopologi berbeda) tetapi dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masing
jaringan tidak saling mempengaruhi jaringan yang lainnya. Bridge memiliki sifat yang
tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridge
memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman
dan penerimaan data.

Adapun alasan menggunakan bridge adalah sebagai berikut :
· Keterbatasan jaringan, hal ini terkait erat dengan jumlah maksimum stasiun,
panjang maksimum segmen, dan bentang jaringan
· Kehandalan dan keamanan lalu lintas data, bridge dapat menyaring lalu lintas data
antar dua segmen jaringan
· Semakin besar jaringan, performa atau unjuk kerja semakin menurun
· Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge
dengan saluran komunikasi jarak jauh jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan
menghubungkan langsung dua sistem tersebut

4.3 Repeater
Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal
atau isyarat yang melewatinya, Dua sub jaringan yang dilewatkan pada repeater
memiliki protokol yang sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untuk
memperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat digunakan untuk
memperpanjang jangkauan jaringan.

referenci :
Muh. Zaki Riyanto – email: zaki@mail.ugm.ac.id – http://zaki.web.ugm.ac.id
Read More >>

Selasa, 06 Oktober 2009

E-COMMERS

Perdagangan elektronik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.


Sejarah perkembangan

Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.

Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.

Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Faktor kunci sukses dalam e-commerce

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

  1. Menyediakan harga kompetitif
  2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
  3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
  6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
  7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Masalah e-commerce

  1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
  2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.

Aplikasi bisnis

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

  • E-mail dan Messaging
  • Content Management Systems
  • Dokumen, spreadsheet, database
  • Akunting dan sistem keuangan
  • Informasi pengiriman dan pemesanan
  • Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
  • Sistem pembayaran domestik dan internasional
  • Newsgroup
  • On-line Shopping
  • Conferencing
  • Online Banking
REFERENSI : http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik Read More >>

Rabu, 01 April 2009

AP 2

1) Mengubah derajat temperatur, dari derajat Celcius ke derajat Fahreinheit dan Reamur (derajat Celcius diinput)

Jawab :

Program Suhu;

Uses crt;

Var C, F, R: Real;

begin

Clrscr;

write(‘Suhu Celcius yang kamu ketahui : ‘); readln(C);

writeln;

R:=4/5*(C-32);

writeln(‘Reamurnya : ‘, R:5:1);

writeln;

F:=9/5*(C-32);

writeln(‘Fahrenheitnya : ‘, F:5:1);

readln;

end.

Outputnya :


Suhu Celcius yang kamu ketahui : 79


Reamurnya : 37.6


Fahrenheitnya : 84.6


2) Menghitung Luas dan Keliling lingkaran, dengan jari-jari diketahui (diinput).

Jawab :

Program Lingkaran

uses crt;

Var Keliling, Luas, J: Real;

begin;

clrscr;

writeln(‘MENGHITUNG LUAS DAN KELILING LINGKARAN’);

writeln(‘-----------------------------------------------------------------------‘);

writeln;

write(‘Masukkan jari-jari yang diketahui : ‘); Readln(J);

writeln;

Luas:=3.14*J*J;

writeln(‘Luasnya : ‘, Luas:9:2);

writeln;

keliling:=2*3.14*J;

writeln(‘Kelilingnya : ‘, keliling:9:2);

readln;

end.

Outputnya :


MENGHITUNG LUAS DAN KELILING LINGKARAN

----------------------------------------------------------------------------

Masukkan jari-jari yang diketahui : 9

Luasnya : 254.34

Kelilingnya : 56.52



3) Menghitung Luas dan Keliling segitiga sembarang yang diketahui ke tiga sisinya.

Jawab :

Program segitiga;

uses crt;

var

alpha,a,b,c,luas : real;

begin

clrscr;

writeln(’program mencari luas segitiga sembarang’);

writeln;

write(’besarnya alpha ? ’);

readln(alpha);

write(’besarnya b ? ’);

readln(b);

write(’panjang c ? ’);

readln(c);

a := sqrt(sqr(b) + sqr(c) -2 * b * c *cos(alpha / 57.2958));

luas := 0.5 * b * c * sin(alpha / 57.2958);

writeln;

writeln(’panjang sisi a = ‘,a:8:2);

writeln(’luas segitiga = ‘,luas:8:2);

outputnya :

program mencari luas segitiga sembarang

---------------------------------------------------------------

besarnya alpha ? 81

besarnya b ? 45

panjang c ? 23

panjang sisi a = 47.22

luas segitiga = 511.13

4) Mencari nilai Sinus, Cosinus, dan Tangen dengan sudut diinput.

Jawab :

Program Aritmatika;

uses crt;

var Y: integer;

begin

clrscr;

GOTOXY(I5,9)

Write(‘Masukkan nilai dari Y : ‘); readln(Y);

writeln;

GOTOXY(17,10);

Write (‘- Sinus : ‘, SIN(Y):9:3);

writeln;

GOTOXY(17,11);

Write(‘- Cosinus : ‘, COS(Y):9:3);

writeln;

GOTOXY(17,12);

write(‘- Tangen : ‘, ARCTAN(Y):9:3);

readln;

end.

Outputnya :

Masukkan nilai dari Y : 6

- Sinus : -0.279

- Cosinus : 0.960

- Tangen : 1.406


5) Mencari akar dan kuadrat dari suatu nilai (nilai diinput).

Jawab :

Program matematika;

uses crt;

Var X: integer;

begin

clrscr;

write(‘Masukkan nilai dari X : ‘); readln(X);

writeln;

writeln(‘Pangkat’);

writeln(‘----------‘);

writeln(‘Nilai X dipangkatkan : ‘, SQR(X));

writeln;

writeln(‘Akar’);

writeln(‘------‘);

writeln(‘Nilai X diakarkan : ‘, SQRT(X):1:0);

readln;

end.

Outputnya :

Masukkan nilai dari X : 9

Pangkat

----------

Nilai X dipangkatkan : 81

Akar

------

Nilai X diakarkan : 3


6) Mencari nilai bulat dan pecahan dari suatu nilai yang dimasukkan melalui keyboard (diinput). Nilai pecahan tersebut dibulatkan sampai 3 angka dibelakang koma (,)

Jawab :

Program Bilangan;

uses crt;

Var J: Real;

begin

clrscr;

write(‘Masukkan Nilai J : ‘); readln(J);

writeln;

writeln;

writeln(‘Bilangan bulatnya : ‘, INT(J):5:2);

writeln;

writeln(‘Bilangan Pecahan : ‘, FRAC(J):5:3);

readln;

end.

Outputnya :

Masukkan Nilai J : 19.108



Bilangan bulatnya : 19.00


Bilangan Pecahannya : 0.108


7) Tampilkan nama dan NPM anda di dalam window, dan terletak pada tengah-tengah layer

Jawab :

Program Nama;

Uses crt;

Var I : integer;

Begin

TEXTBACKGROUND(BLACK);

Clrscr;

For I := 1 to 9 do

Begin

TEXTBACKGROUND(WHITE);

WINDOW(42-I*4,10-I,38+I*4,15+I);

Clrscr;

End;

TEXTCOLOR(RED);

GOTOXY(20,10);

WRITRELN(‘NAMA SAYA YAZRI BUDI MARIYON’);

Gotoxy(25,11);

Writeln(‘NPM saya 32108074’);

Readln;

End.

Outputnya :

Maka akan keluar “NAMA SAYA YAZRI BUDI MARIYON ” dan “NPM saya 32108074” kata kata tersebut akan keluar pada saat di running dan akan berada tepat di tengah layar dan warna tulisan berwarna merah dan layar berwarna putih.

Read More >>

Senin, 23 Maret 2009

Algoritma & Pemrograman 2

DEKLARASI LABEL :
PROGRAM cetak;
LABEL satu,akhir;
BEGIN
WRITELN('STMIK');
GOTO SATU;
WRITELN('BINA');
satu:
WRITELN('GUNADARMA');
GOTO akhir;
WRITELN('SARANA');
akhir:
END.
OUTPUT :
STMIK
GUNADARMA

DEKLARASI KONSTANTA :

PROGRAM CETAK_2(OUTPUT);

CONST a = 50; (* selalu menggunakan tanda = *)

b = 'INDONESIA Merdeka';

BEGIN

WRITELN(a,' TAHUN ');

WRITELN(b);

END.

OUTPUT :

50TAHUN

INDONESIA Merdeka

DEKLARASI TIPE :

PROGRAM SATU;

TYPE bulat = INTEGER; { selalu menggunakan = }

hasil,pecahan = REAL;

ket = STRING[20];

BEGIN

pecahan := 2.52;

bulat := 2;

hasil := pecahan + bulat;

ket := 'hasil penjumlahan = ';

WRITE(ket,hasil:4:2);

END.

OUTPUT :

hasil penjumlahan = 4.52

DEKLARASI VARIABEL/PERUBAH :

VAR satu : INTEGER;

dua : INTEGER;

a : REAL;

b : REAL; { selalu menggunakan : }

BEGIN

satu := 5;

dua := 4;

a := 2.3;

b := 5+4*2.3; { hasil real }

WRITE('hasil = ',b:4:1);

END.

RUN :

hasil=14.2

CONTOH PROGRAM :

VAR a,b,jumlah1,jumlah2 : INTEGER;

BEGIN

jumlah1:=10;

jumlah2:=3;

a:=jumlah1 DIV jumlah2;

b:=jumlah1 MOD jumlah2;

WRITELN('HASIL A = ',a);

WRITELN('HASIL B =',b);

END.

OUTPUT :

HASIL A=3

HASIL B=1

CONTOH PROGRAM :

VAR nilai1,nilai2,hasil : REAL;

BEGIN

nilai1 := 2.52;

nilai2 := 3.2;

hasil := nilai1 + nilai2;

WRITE('HASIL PENJUMLAHAN = ',hasil:4:2);

END.

OUTPUT :

HASIL PENJUMLAHAN = 5.72

CONTOH PROGRAM :

VAR nilai : CHAR;

BEGIN

nilai :='A';

WRITELN('NILAI TERBAIK = ',nilai);

END.

OUTPUT :

NILAI TERBAIK = A

CONTOH PROGRAM :

VAR kata1 : STRING[5];

kata2 : STING[9];

kata : CHAR;

BEGIN

kata1 :='STMIK';

kata2 :='GUNADARMA';

kata :=' '; { karakter berupa spasi }

WRITELN(kata1,kata,kata2);

END.

OUTPUT :

STMIK GUNADARMA

CONTOH PROGRAM :

VAR

benar : BOOLEAN;

BEGIN

benar := TRUE;

WRITELN('benar = ',benar);

END.

OUTPUT :

benar = TRUE

Read More >>

Jumat, 20 Maret 2009

Aplikasi Managemen perkantoran E

PENGORGANISASIAN KANTOR

PENGORGANISASIAN KANTOR


Setidak-tidaknya ada lima buah fakta yang jamak terdapat dan berlangsung dalam organisasi perkantoran yaitu (1) Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat dalam interaksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal atau informal; (2) Interaksi dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur yang menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan maupun arus informasi; (3) Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi perkantoran mempunyai hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern ataupun ekstern; (4) Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan individu, sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya; mereka masing-masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai tujuannya; (5) Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tsb juga dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda, namun berkaitan dengan tujuan-tujuan individi tsb.

1. Pengertian Organisasi Kantor

Berdasarkan ke lima fakta tsb, dapat dikemukakan bahwa:
a. Organisasi perkantoran adalah suatu proses yang menjadi tempat orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan kantor.
b. Organisasi perkantoran adalah suatu rangka dasar yang menjadi tempat orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan merawat aktiva.
c. Organisasi perkantoran mencalup susunan staf dan alokasi tugas dan tanggung jawab dalam mengolah data, memasok informasi untuk pembuatan keputusan dan merawat aktiva.

Bentuk komunikasi atau interaksi bagaimanapun yang terjadi, akan di dapat dua jenis unsur yang umum terjadi dalam setiap organisasi perkantoran yaitu:


1. Unsur inti adalah manusia
yaitu orang-orang tertentu yang komunikasi dan interaksinya membentuk organisasi perkantoran. Lousiana state university, Baton Rauge, mengatakan bahwa kondisi yang dibutuhkan organisasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih yang merasa bahwa kebutuhan-kebutuhan individual mereka dapat lebih baik terpenuhi melalui perpaduan kemampuan atau sumber daya yang dimiliki secara pribadi.

Setelah organisasi kantor terwujud, unsure inti mulai terpengaruh oleh unsur kerja. Unsur kerja menentukan mutu interaksi.
Para anggota yang berinteraksi membentuk sebuah organisasi perkantoran, sedangkan unsur kerja membuatnya efektif atau inefektif.

Unsur kerja (Working elements) yang muncul dalam organisasi perkantoran meliputi:
1. Sumber daya insani, yaitu kemampuan para karyawan kantor dan pengaruh pribadi mereka.
2. Sumber daya nirinsani, yaitu barang ekonomi, seperti mesin-mesin, perlengkapan kantor dan komputer.
3. Sumber daya konseptual dari kelompok khusus yaitu para menejer.

Derajat pemanfaatan kemampuan dan pengaruh segenap karyawan kantor dalam efektifitas penggunaan sumber-daya banyak tergantung pada bagaimana menejer organisasi perkantoran itu memahami dan melaksanakan tugas-tugas mereka. Membangun hubungan antara tujuan-tujuan pribadi dan tujuan-tujuan organisasi perkantoran merupakan tugas menejer.

PRINSIP ORGANISASI PERKANTORAN

(J.J.W. Neuner dan L.B. Keeling, Modern Office Management, D.B. Taraporevala Sons & Co., Private Ltd, Bombay, 1970,hh,45-49) menyatakan ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial meliputi:

1. Prinsip tujuan
Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi perkantoran mesti dirumuskan dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan berubah menjadi mitivasi untuk mencapainya.

2. Prinsip kesatuan fungsi
Setiap organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang mesti bekerja sama untuk mencapai tujuan utama organisasi perkantoran itu. Organisasi perkantoran merupakan suatu system yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling berhubungan dengan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.

3. Prinsip hubungan individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh pribadi-pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan. Kendatipun organisasi perkantoran itu merupakan sebuah system, namun individu-individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.

4. Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas kesederhanaan dan interelasi yang jelas. Kesederhanaan memudahkan para pelaksana untuk memahaminya, sedangkan interelasi yang jelas mengurangi keraguan.

5. Prinsip wewenang sepadan dengan tanggung jawab
Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya tersebut.
6. Prinsip laporan kepada atasan tunggal
Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, maka tiap petugas dalm organisasi perkantoran tersebut harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.

7. Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakan sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai. Pengawasan yang efektif akan mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu, pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu yang akan datang.

8. Prinsip jangkauan pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung dari seorang menejer kantor atau seorang pengawas seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan menejer kantor semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan. Gejala ini melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya tambahan kemampuan pengawasan. Pada awalnya tambahan kemampuan pengawasan itu akan meningkat sampai mencapai titik optimum pengawasan. Setelah itu tambahan kemampuan pengawasan tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai titik 0 (bahkan negatif atau kekecauan pengawasan).

Kebanyakan ahli menejemen melihat 12 hingga 15 bawahan sebagai jangkauan maksimum pada tingkat organisasi rendahan. 5 hingga 6 orang bawahan pada tingkat tinggi. Namun demikian berkat perkembangan teknologi khususnya komputer elektronika dan system mesin dengan pelaksanaan bawahan yang kurang lebih serupa melalui prosedur pengawasan rutin, jumlah bawahan yang dapat diawasi seorang atasan dapat bertambah. Teknologi dapat mendorong sentralisasi mamajemen.



ORGANISASI PERKANTORAN DAN PERUBAHAN TEKNOLOGI

Pendiri mazhab klasik dan bapak ekonomi negara dari inggris, Adam Sminth, menyatakan bahwa “bentuk-bentuk organisasi usaha tumbuh dari kebutuhan manusia dan kondisi lingkungan, sekalipun bukan segala-galanya, mungkin dapat dibenarkan pernyataan”. Manusia dalam usaha mengatur dan mengoorganisasikan dirinya banyak dipengaruhi oleh kondisi produksi dan perkembangan teknologi”.

SIKAP PARA AHLI MANAJEMEN TERHADAP PENGARUH TEKNOLOGI:
1. Tidak banyak menaruh minat terhadap factor teknologi (Fayol, Brech, Urwick, dan Drukcker).
2. Pakar perilaku manusia menganggap penting arti teknologi.
a. Farrow, mengatakan bahwa suatu pandangan organisasi sebagai system teknologi memberikan kepada organisasi itu dasar yang lebih baik untuk pemahaman dan perbandingan.
b. Dubin, menaruh perhatian besar.
c. Walker, menunjukan sinyalemennya bahwa perubahan organisasi garis kepada organisasi garis dan staf disebabkan oleh dampak teknologi.

Memaslahatkan seperangkat teknologi baru, seperti komputer elektronik, seringkali terlalu ditekankan pada pentingnya peningkatan produktivitas organisasi dan efesiensi biaya.
Dilihat dari unsur “inti” dalam organisasi, Masalah penerapan teknologi dalam manajemen tidak terutama terletak pada latar ekonomi.
Peringatan dari Frank J. Jasinki mengemukakan bahwa “suatu perubahan dalam produksi atau teknologi mempengaruhi hubungan-hubungan organisatoris”. Perubahan-perubahan yang terjadi yang disebabkan oleh penerapan teknologi perkantoran akan mempengaruhi hubungan sosial diantara menejer dan bawahan, antara personalia dengan personalia lainya dalam menejemen perkantoran tersebut.
Jika menejemen perkantoran mengabaikan perubahan hubungan sosial seperti itu (yang disebut sebagai perubahan “unsur inti”), maka menejemen perkantoran akan mengalami kegagalan dalam memahami potensi penuh dari perubahan yang terjadi dalam teknologi.
Manajemen perkantoran yang diorganisasikan berdasarkan pendekatan tradisional umumnya berjalan secara vertikal.

Artinya pendekatan ini hanya mengandalkan diri pada hubungan antara pemimpin dan bawahan, akan tetapi teknologi informasi, termasuk pemrosesan data dalam System Informasi Manajemen yang terintegrasi, telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi apa yang disebut “Manajemen tingkat horizontal”.

Teknologi informasi membutuhkan hubungan organisasi yang memiliki jaringan kerja yang progresif dan garis-garis yang berbeda. Organisasi yang berbeda dibutuhkan untuk membuat keputusan dan tindakan yang tepat.

Untuk memecahkan masalah yang simultan, menejer harus mengadakan komunikasi dengan orang-orang dari bagian-bagian yang sederajat dalam garis horizontal,dan meminta bantuan menurut garis diagonal kepada orang-orang dari berbagai hierarki, baik yang bukan pemimpin maupun bawahan.

Informasi melalui garis vertikal yang tradisional mungkin sangat bairokratis, lamban dan mengandung biaya yang tinggi, karena itu garis-garis alternatif perlu dibangun agar system informasi dapat bekerja dengan cepat.

Hubungan horizontal dan diagonal acapkali tidak tampak dan juga tidak ditetapkan dalam organisasi formal, namun manakala teknologi informasi digunakan, maka hubungan-hubungan horizontal dan diagonal akan muncul, sekalipun berdasarkan garis-garis yang tidak formal. Akibatnya: Sejumlah personalia kantor akan mengembangkan diri dalam bidang teknik untuk bekerja di luar rangka organisasi formal tersebut.

Para menejer yang cukup peka terhadap masalah yang akan terjadi sebagai akibat yang timbul dari pemanfaatan teknologi informasi akan berupaya untuk memadukan dua karakter yang berbeda agar dapat terhindar dari konfik antara kebutuhan teknologi dan kebutuhan organisasi.
Ada beberapa alternatif pendekatan untuk menghadapi masalah yang menimbulkan konflik antara kebutuhan teknologi dan kebutuhan organisasi seperti:
1. Manajemen memodifikasikan teknologi informasi agar dapat menyesuaikan diri dengan organisasi perkantoran yang telah ada dan telah berjalan.
2. Manajemen memodifikasikan organisasi perkantoran agar dapat menetapkan dan memformalkan hubungan-hubungan yang diminta oleh teknologi informasi.
3. Manajemen mempertahankan baik organisasi perkantoran yang ada maupun teknologi informasi yang tersedia namun pendekatan itu dibarengi oleh kegiatan untuk memperkenalkan mekanisme agar dapat mengurangi ketaksesuaian dan konflik diantara organisasi dan teknologi informasi tersebut.





















TEKNOLOGI PERKANTORAN DALAM DIMENSI METODE DAN PROSEDUR KERJA


Teknologi dan menejemen kantor
Pengorganisasian kantor adalah salah satu aspek dan fungsi dari proses menejemen kantor, maka berbicara teknologi perkantoran tidak lepas dari manajemen kantor dalam suatu organisasi.

Suatu organisasi dalam aktifitasnya hampir dapat dipastikan tidak lepas dari aktifitas menejerial, sejak dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Suatu proses manajemen kantor selalu melahirkan dokumen-dokumen yang merupakan bagian dari bentuk hasil dari pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berguna bagi pimpinan maupun unit-unit organisasi, maupun pihak lain yang membutuhkan.

Dalam suatu manajemen kantor, informasi yang dihasilkan baik berupa dokumen-dokumen maupun bentuk informasi lain, dilakukan pemrosesan dan pengolahannya dengan pemanfaatan peralatan dan mesin-mesin kantor, yang dalam perkembangannya merupakan teknologi yang sangat diperluka, karena organisasi turut berkembang dan tuntutan masyarakat semakin pesat dan kompleks, maka teknologi (khususnya teknologi perkantoran) ikut berkembang seiring dengan meningkatnya kecerdasan manusia dalam menciptakan teknologi modern, serta di sisi lain tuntutan kemajuan organisasi dan kebutuhan masyarakat sendiri akan informasi.

Maka secara bertahap alat-alat konvensionalpun kemudian berkembang semakin pesat, dengan lahirnya peralatan yang menggunakan mesin-mesin modern. Keuntungan dari penggunaan alat-alat teknologi kantoran antara lain:
1. Untuk memperlancar efektifitas pengolahan data.
2. Untuk meniningkatkan ketelitian dan memperbaiki suatu pekerjaan.
3. Untuk menghemat waktu, karena pekerjaan dapat dikerjakan lebih cepat dan tepat.
4. Hasil pekerjaan akan lebih kuat, rapi dan tersistem.
5. Dapat menampung, mengorganisasi dan mengolah data secara lebih komprehensif dan terpadu.
6. Untuk mengurangi kelelahan pegawai sehingga tidak mengurangi semangat dan etos kerja.

Metode dan prosedur kerja
Proses manajemen di dalam manajemen kantor adalah suatu sistem rangkaian aktifitas manajemen kantor, terdiri dari kegiatan-kegiatan subsistem-subsistem yang saling berkaitan serta tidak dapat di pisahkan satu sama lain.

Pola sistem yang bekerja di dalam suatu manajemen kantor merupakan gambaran sempurna dari seluruh kantor untuk di ketahui, bahwa setiap pola sistem yang berlaku akan terdiri dari sejumlah prosedur.

Prosedur merupakan urutan pekerjaan atau kegiatan yang terencana dengan tujuan untuk menangani aktifitas yang berulang. Contoh sederhana adalah penanganan surat masuk atau keluar,sejak dari penerimaan atau pembuatan sampai pada tahap akhir penyimpanan adalah merupakan rangkaian kerja/mekanisme sistem yang terdiri dari prosedur-prosedur kerja, demikian berulang-ulang pada setiap jenis kegiatan yang sama.
Contoh lain adalah:
Sistem penjualan : Personalia, mesin, formulir, perlengkapan dan warkat.
Prosedur :Pemrosesan pesanan, pengiriman barang, akunting untuk pengiriman, penerimaan pembayaran untuk penjualan, penanganan klaim dan penyesuaian, dan analisa penjualan.
Metode :Metode adalah alat atau sarana mekanis untuk melaksanakan setiap pekerjaan, terdiri dari:
- Pemberitahuan penerimaan pesanan
- Pemeriksaan status kredit langganan
- Persiapan faktur penjualan
- Distribusi kope faktur kepada departement pengiriman
- Pemeriksaan kope pengiriman yang dikembangkan dari departement pengiriman
- Lengkapan faktur penjualan (biaya transport dsb)
- Distribusi kope kepada langganan departement akunting dan berkas langganan
Suatu manajemen kantor yang memanfaatkan teknologi perkantoran dalam aktifitasnya merupakan proses mekanisme kerja sebagai suatu sistem, di mana pelaksanaannya diatur melalui prosedur-prosedur kerja yang telah ditetapkan, dengan berbagai metode tertentu pula yang dilaksanakan.
Penggunaan teknologi dalam manajemen perkantoran tanpa prosedur dan metode kerja yang telah berlaku, akan berakibat tidak beruntungnya suatu hasil kerja teknologi tersebut, terutama di dalam menghasilkan informasi.

Teknologi Perkantoran dalam dimensi Metode dan Prosedur Kerja
Suatu aktifitas kantor yang merupakan suatu mekanisme sistem, adalah rangkaian kegiatan dari komponen-kompenen sistem yang saling terintegrasi untuk suatu sistem mekanisme kerja yang baik, harus di tunjang dengan prosedur dan metode kerja yang baik pula.

Metode dana prosedur kerja yang baik, satu diantaranya adalah penggunaan teknologi yang tepat dan memadai serta sesuai dengan perkembangan teknologi itu sendiri.

Teknologi perkantoran ditinjau dari metode dan prosedur kerja dalam suatu organisasi kantor adalah menyesuaikan teknologi dengan metode dan prosedur kerja yang ditetapkan serta di sesuaikan dengan karakteristik kantor tersebut.

Peranan teknologi perkantoran secara metodis dan prosedural kegiatan kantor antara lain:
1. Dilihat dari metode kerja :
a. Menciptakan metode kerja yang mengarah pada pencapaian tujuan yang efektif dan efisien.
b. Menambah efisiensi kerja kantor.
c. Membantu manajemen dalam menilai pekerjaan kantor dan subsistem-subsistem pekerjaan.
d. Mengadakan penghematan waktu dan biaya.
e. Memeriksa pengeluaran yang sifatnya memboroskan penggunaan pegawai dan catatan-catatan yang tidak perlu.




2. Dilihat dari prosedur kerja :
a. Semakin mempermudah pelaksanaan kegiatan sehingga berjalan secara efisien dalam hal waktu dan tenaga.
b. Semakin lancarnya kegiatan kerja sehingga menghasilkan pekerjaan tang efektif.
c. Semakin sederhana (singkat).
d. Semakin efisien kerja (cepat selesai).



TEKNOLOGI PERKANTORAN
DALAM DIMENSI SEPERANGKAT ALAT BANTU/HARDWARE

Organisasi kantor menggarap bidang penyediaan dan penggunaan seperangkat bahan, alat inventaris,perabot, perkakas, dan mesin-mesin guna melaksanakan kegiatan-kegiatan kantor tersebut. Seperangkat alat Bantu/hardware inilah yang disebut dengan teknologi perkantoran.

Semakin modern suatu organisasi, akan semakin menuntut seperangkat hardware yang modern pula. Perkembangan kemajuan teknologi perkantoran semakin pesat, berbagai macam dana corak, bentuk serta kecanggihannya semakin bermunculan saat ini.

Semakin berkembangnya perangkat hardware yang mendukung bidang perkantoran ini, semakin memberikan keringanan dan kemudahan bagi manusia di dalam melaksanakan proses aktifitas kantor dalam manajemen kantor, sehingga perencanaan, pengorganisasian, pengolahan serta pengawasan kantor dapat berjalan lancer, serta mampu mengolah dan memproses data menjadi suatu informasi yang tepat, akurat dalam kondisi kerja yang efektif dan efisien.

Perkembangan perangkat alat Bantu/hardware bidang perkantoran
Hardware kantor adalah seluruh paket atau komponen peralatan yang membentuk suatu sistem, yang lainnya prosedur dan metode kerja, sehingga memungkinkan kantor dapat melaksanakan aktifitasnya sesuai fungsinya.
Perkembangan perangkat hardware kantor ini lebih tampak terlihat sejak manusia (baca: organisasi) mulai meminimalkan peran tanaga ekstra manusia yang dikerahkan pada alat-alat manusia konvensional masih berjaya.

Jika diperinci perangkat hardware kantor ini dapat diklasifikasikan antara lain:
1. Machine activites by a person : yang termasuk di dalam klasifikasi ini antara lain type writer, copyng machine, adding and calculating, accounting machines.
2. Machines activated by a language : adalah mesin-mesin yang berada di dalam suatu sistem tertentu dengan menggunakan bahasa mesin. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah unit record (Panch Card), telecommunication machines dan komputerisasi.

Masing-masing perangkat ini pada dasarnya memiliki tugas yang sama yakni mengolah data sehingga menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tersistem, baik dalam suatu integrated data processing system, maupun dalam bentuk electrical data processing system.

Setiap perngkat hardware kantor, khususnya komputer atau microprocessor senantiasa melakukan apa yang disebut “Rekayasa dan desain ulang atas dirinya sendiri” sehingga perangkat ini akan berkembang dan sempurna dari generasi ke generasi.

Komputer sebagai salah satu alat Bantu/hardware dalam bidang perkantoran, menjadi “raja” dalam suatu organisasi kantor. Seluruh proses aktifitas kantor yang berjalan secara efektif, efisien dan tersistem, hampir tidak lepas dari peranannya yang multiguna dan multifungsi.

Maka pekerjaan kantor yang begitu kompleks khususnya dan proses manajemen kantor secara lebih luas, dapat diselesaikan dan dilakukan dengan waktu relatif singkat tetapi tetap akurat, efisien, terarah dan terpadu, dengan alat bantu komputer ini.

Teknologi perkantoran dalam dimensi seperangkat alat Bantu/hardware
Teknologi perkantoran ditinjau dari keberadaan dan pemanfaatan seperangkat alat Bantu/hardware adalah rangkaian upaya penyediaan dan pemanfaatan perangkat hardware yang dibutuhkan dalam seluruh aktifitas kantor, pada saat kapanpun proses manajemen kantor berlangsung.

Penyediaan dan pemanfaatan hardware kantor di dalam suatu organisasi kantor diarahkan sepenuhnya terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi, terutama tentunya dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan di dalam pembuatan keputusan, ataupun yang di butuhkan pula oleh unit-unit organisasi dan pihak lain yang memerlukan informasi.

Sesempurna apapun perangkat hardware kantor yang tersedia, perhatian terhadap mekanisme kerja (system, prosedur, dan metode) serta memelihara dan perawatan hardware, menjadi penentu efektif tidaknya proses aktifitas kantor dapat berjalan. Untuk itu dianjurkan kepada pengguna teknologi hardware kantor:
1. Ikutilah system prosedur dan metode kerja yang ada.
2. Berikan perawatan kepada hardware kantor yang digunakan
3. Tingkatkan kemampuan, pengetahuan dan profesionalisme, agar mampu memanfaatkan hardware kantor secara efektif dan efisien, di samping kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang terjadi secara pesat dan semakin sempurna.












SIKLUS PENGOLAHAN DATA



SIKLUS PENGOLAHAN DATA
YANG DIKEMBANGKAN






KOMPONEN DARI SITEM INFORMASI







TEKNOLOGI




KONTROL




PENGETAHUAN DASAR PENGOLAHAN DATA

Dunia bisnis dewasa ini, tidak tergantung pada tujuan dan ukurannya berurusan dengan pengolahan data tentang kegiatan perusahaanya. Hal ini dilakukan untuk menyediakan informasi yang tepat mengenal kemajuan usahanya. Informasi tsb sangat dibutuhkan sekali oleh manajemen dalam rangka membuat keputusan.

Keputusan para pengusaha didasarkan kepada data seperti : biaya operasi, statistik pasar, tingkat persediaan dan faktor-faktor kuantitatif lainnya.

Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan cepat tentang usahanya, bermanfaat sekali untuk mempertahankan hidup perusahaan maupun untuk menang dalam persaingan.

Data atau fakta yang telah dikumpulkan tentu saja belum bisa digunakan. Hanya setelah data tsb diolah (diuji, dibandingkan, digolong-golongkan, dianalisa dan disimpulkan) data tersebut baru menjadi informasi yang berguna dan bernilai bagi manajemen.


Data informasi dan pengolahan data
Secara harfiah, kata DATA adalah bentuk jamak dari kata DATUM yang berarti fakta. Data merupakan kumpulan fakta belum terorganisasi tetapi dapat diorganisasi.

Pengolahan data merupakan urutan tindakan atau operasi-operasi yang berhubungan dengan mengubah fakta/data menjadi informasi yang berguna.




Manfaat pengolahan data
1. Untuk pengambilan keputusan
Informasi yang dihasilkan oleh pengolahan data sangat berguna untuk pengambilan keputusan perusahaan.

2. Operasi perusahaan sehari-hari
Pengolahan data berpengaruh terhadap kelancaran jalannya perusahaan sehari-hari, karena keadaan perusahaan dapat diketahui dengan cepat, dan pengambilan keputusan dapat dilakukan.
3. Perencanaan dan pengawasan
Informasi yang tepat akan membantu manajemen dalam membuat perencanaan pada masa yang akan datang dan dapat mengawasi kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan.
4. Memenuhi permintaan pihak luar
Pihak luar perusahaan seperti para pemegang saham, bank, kantor pajak dan pemerintah, juga memerlukan informasi tentang keadaan perusahaan, tergantung dari tujuan mereka masing-masing.

Sistem pengolahan data
Pengolahan data pada dasarnya suatu system yang didalamnya terkait beberapa aspek. System pengolahan data dimaksudkan sebagai tindakan-tindakan yang terorganisasi yang melibatkan berbagai aspek seperti manusia, fasilitas dana peralatan. Secara umum ada tiga metode yang dapat digunakan dalam system pengolahan data.






Metode Alat yang digunakan
1. Sistem manual
(Manual Data Processing)

2. Sistem mekanikal
(Mechanical Data Processing)

3. Sistem pengolahan data elektronik
(Elektronik Data Processing) 1. Alat-alat tulis, seperti pensil dan kertas, format-format

2. Mesin jumlah, mesin ketik, mesin hitung, cash register, accounting mechine
3. Computer, mesin tik elektronik, Elektronik cash register



Tahapan pengolahan data
1. Pencatatan (Recording)
Yaitu kegiatan pencatatan data ke dalam suatu format yang permanen, misalnya dari faktur atau kuitansi ke dalam jurnal harian.
2. Pengklasifikasian (Classifyng)
Kegiatan pengelompokan data yang serupa atau mempunyai sifat-sifat sama. Pengelompokan ini sangat bergantung kepada informasi yang diharapkan dari data tersebut.
3. Penyusunan (Sorting)
Proses yang berhubungan dengan penyusunan atau pengurutan data berdasarkan ciri-ciri umum. Biasanya data dapay di urutkan berdasarkan nomor atau alfabetik. Faktur-faktur misalnya dapat diurutkan berdasarkan tanggal terjadinya penjualan, atau wilayah penjualan.
4. Perhitungan (Calculating)
Proses ini meliputi kegiatan (tambah, kurang, bagi, kali) yang dilakukan terhadap suatu data, menjadi hasil yang diharapkan. Pada sekumpulan faktur penjualan, misalnya harga harus dilakukan dengan jumlah penjualan untuk mendapatkan informasi mengenai total penjualan terhadap suatu jenis barang.
5. Penyimpanan (Storing)
Suatu proses penyimpanan data secara teratur agar dapat digunakan pada masa yang akan datang bila diperlukan.
6. Pengambilan data kembali (Retriving)
Pengambilan kembali data dari tempat penyimpanan untuk tujuan pengolahan.
7. Pelaporan (Reporting)
Proses penciptaan informasi berdasarkan kebutuhan pemakai informasi tersebut.
8. Komunikasi (Communicating)
Penyampaian informasi berdasarkan kebutuhan pemakai informasi tersebut.




Tahapan-tahapan tersebut, pada sistem yang menggunakan komputer secara umum dapat dikombinasikanmenjadi 3 bagian yaitu :


1. INPUT : Pencatatan fakta-fakta atau data ke media







KOMPUTER SEBAGAI ALAT PEMROSESAN DATA

Sistem pemrosesan data mencakup fungsi-fungsi:
1. Perekaman Data (Data recording)
2. Komunikasi Data (Data communication)
3. Penyimpanan atau pengoprasian data (Data storage of filing)
4. Penulisan atau akses data
5. Pemrosesan Data (Data processing)
6. Pelaporan Data (Dta reporting)

Penggunaan komputer pada perkantoran dibagi menjadi beberapa katagori utama yaitu:
1. Perekaman data
Data diperoleh melalui fakta-fakta, infomasi-informasi yang diolah dengan program tertentu dan hasilnya akan ke luar data yang dimaksud.
2. Akunting (General Accounting)
Banyak program akunting tersedia guna membuat buku kas induk, laporan piutang, daftar inventaris, daftar gaji, penerimaan pesanan, catatan utang dan aplikasi akuntansi lain.
3. Aplikasi transaksi yang lain


4. Manajemen informasi komputer
Digunakan untuk mengakses, memanipulasi, menampilkan kembalidata dalam format laporan.
5. Komunikasi
Sebuah komputer dapat mentransmisikan data melalui saluran telepon dan menjadi bagian dari system komunikasi.

Nilai komputer yang dihasilkan oleh pengolahan data mungkin sulit dihitung dengan uang ataupun dengan akal pikiran. Oleh karena itu ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan dari penggunaan komputer, diantaranya:
a. Avaliability (dapat diperoleh), yaitu dapat diperoleh informasi yang semula tidak dapat diperoleh misalnya data pegawai yang semula hanya menurut nomor pegawai, dapat diperoleh pula menurut pangkat, jabatan, dsb.
b. Timeliness (ketepatan waktu)
c. Accuracy (ketelitian)
d. Completenes (kelengkapan)
e. Presentation (penyajian)


DATA DAN KOMUNIKASI DATA
Istilah komunikasi data, berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik dari satu komputer ke terminal tertentu. Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan kepada terminal-terminal penerima. Sedangkan yang dimaksud terminal, menurut International Telecommunications Union-Telephony adalah data terminal equipment atau peralatan untuk terminal suatu data seperti printer, disk drive, monitor, papan ketik, plotter, scanner dan lain sebagainya.
Di bawah ini merupakan beberapa alasan tentang dibutuhkannya suatu teknik komunikasi data yang menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lain atau ke terminal tertentu.
1. Perbedaan lokasi antara lokasi transaksi dengan lokasi pengolahan data atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan di kirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
2. Dari sisi waktu lebih efisien dan dari sisi biaya lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
3. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
4. Untuk keperluan efektifitas biaya, sistem ini dapat menggunakan secara bersama-sama alat-alat yang mahal seperti pencetak grafik atau printer berkecepatan tinggi.
5. Memungkinkan pengembangan sistem komputer secara relatif lebih mudah dan menyebabkan sistem menjadi lebih fleksibel.
6. Terjadinya distributed processing pada jaringan, sehingga dapat mencegah ketergantungan pada sumber komunikasi atau komputer pusat.

Komunikasi data merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda, yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa komunikasi data memberikan fasilitas komunikasi jarak jauh dengan sistem komputer.


ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI DATA
Untuk mengkomunikasikan data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus tersedia 3 elemen utama sistem yaitu sumber data, media transmisi, dan penerima. Jika salah satu elemen tidak ada, maka komunikasi tidak akan dapat dilakukan.
Gambar 1.1. Tiga Elemen Utama Komunikasi Data






Berikut ini penjelasan mengenai ketiga elemen komunikasi data tersebut.
Elemen 1 : Sumber Data
Sumber data adalah elemen yang bertugas mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal dan lain-lain. Tugasnya membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, misalnya menjadi:
• pulsa listrik
• gelombang elektromagnet
• pulsa digital seperti pada PCM (pulse code modulation)
Sebagai contoh, modem dapat berfungsi sebagai transmitter yaitu perangkat yang bertugas untuk menyalurkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data menjadi sinyal analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan pengiriman.

Elemen 2 : Media Transmisi
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi dapat digunakan channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain.
Untuk mengetahui tentang transmisi data lebih lengkap, maka perlu diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses ini. Hal-hal tersebut menyangkut :
• media transmisi
• kapasitas dan tipe channel transmisi
• kode transmisi yang digunakan
• mode transmisi
• protokol
• penanganan kesalahan transmiasi
Proses pengubahan informasi menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi disebut modulasi. Bila sinyal dimodulasi, maka ia akan dapat menempuh jarak yang jauh. Proses kebalikannya disebut demodulasi.
Media transmisi dapat berupa :
• sepasang kawat (twisted pair)
• kabel coaxial
• kabel serat optik
• gelombang elektromagnet
• dan lain-lain
Secara umum, media transmisi untuk gelombang elektromagnetik dibagi menjadi dua yaitu media transmisi guided dan unguided. Pada media guided, gelombang dipandu untuk menuju penerima dan merambat pada suatu media yang kasat mata seperti kabel kawat tembaga, serat optik dan sebagainya. Sedangkan media unguided berfungsi untuk mentransmisikan data tetapi tidak bertugas sekaligus untuk memandu atau mengarahkan transmisi. Contoh media transmisi unguided antara lain adalah udara, atmosfir, ruang angkasa.

Elemen 3 : Penerima Data
Penerima adalah alat yang menerima data atau informasi, misalnya pesawat telepon, terminal, dan lain-lain. Penerima mempunyai alat lain yang disebut dengan receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima.
Jika digambarkan, maka tiga elemen komunikasi data tersebut dapat dijabarkan dalam model komunikasi sebagai berikut.


Sistem Sumber
Sistem penerima

Informasi
Input m
(m) Data
Input g
g(t) Sinyal
Dikirim
s(t) Sinyal Diterima
r(t) Data
Output
g(t) Informasi
Output
(m)
Gambar 1.2. Salah satu model Komunikasi Data
Informasi input, berarti sesuatu yang akan diberikan oleh sumber data yang merupakan bentuk asli dari data. Sedangkan data input merupakan sesuatu yang diwakili oleh fakta, konsep atau intruksi yang berbentuk sesuai dengan cara untuk berkomunikasi.

TERMINAL KOMUNIKASI DATA
Komunikasi data membutuhkan suatu perangkat terminal data atau Data Terminal Equipment yaitu perangkat yang dapat berfungsi untuk mengirim serta menerima data dan informasi dari tempat lain. Menurut International Telecommunications Union Telephony yang dimaksud terminal disini adalah peralatan untuk terminal data seperti printer, disk drive, monitor, papan ketik, plotter, scanner dan lain sebagainya.
Terminal-terminal tersebut dapat dikatagorikan menjadi dua kelompok berdasarkan metode pengiriman data ke jalur transmisi sebagai berikut :
a. Terminal yang melakukan pengiriman data ke jalur transmisi dengan dikendalikan oleh operator manusia. Terminal model ini seperti yang terdapat pada beberapa terminal non sinkron tanpa buffer dan sangat tergantung pada manusia sebagai operatornya. Terminal ini kurang efektif untuk jalur-jalur komputer yang cukup jauh.
b. Terminal yang melakukan pengiriman data ke jalur transmisi melalui memori buffer (penyangga) yang dimilikinya. Jenis terminal ini lebih mahal dibanding dengan terminal yang pertama, tetapi memungkinkan terjadinya berbagai line sharing techniques sehingga dapat mengurangi jumlah piranti dan jalur yang mahal.
KENDALA-KENDALA KOMUNIKASI DATA
DC Gren dalam bukunya Data Communication mencatat adanya tiga kendala pokok komunikasi data yaitu waktu tanggap system, throughput dan faktor pengguna atau manusia.

Waktu tanggap sistem
Waktu tanggap sistem merupakan ukuran kecepatan sistem dalam memberikan tanggapan atas input data yang dimasukan. Sebagai contoh adalah pada sistem ATM (Automatic Teller Machine). Ketika pengguna mesin ini telah memasukan kode-kode tertentu dan mengisi jenis transaksi yang akan dilakukan, maka sudah pasti ia mengharapkan respon yang cepat dari mesin sehingga tujuan transaksi seperti pengambilan dan sebagainya dapat segera tercapai.

Troughput
Troughput merupakan ukuran beban dari sistem, yaitu prosentase waktu yang diberikan untuk pengiriman data dengan melewati media transmisi tertentu. Agar tercapai system yang efektif, maka ukuran keluaran sistem harus setinggi mungkin sehingga dapat memaksimalkan pemakaian jalur dan terminal yang investasinya sangat mahal.

Faktor Manusia
Manusia merupakan perancang, pembuat sekaligus pengguna sistem. Faktor manusia merupakan faktor yang sangat dominan dan menentukan lancar atau tidaknya sistem. Untuk itu, terminal-terminal harus dapat dioperasikan semudah mungkin sehingga mengurangi faktor kesalahan manusia dan mempertinggi kecepatan operasi.




IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DATA
Komunikasi data yang berkembang sekarang ini, tak lepas dari pemakaian pemakaian perangkat komputer dalam aplikasinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi data merupakan komunikasi komputer, yang dapat terjadi antara komputer dengan komputer lain yang didukung oleh beberapa peralatan.

Perusahaan penerbangan telah lama menerapkan sistem pemesanan tiket (ticketing) jarak jauh sehingga dapat menjamin bahwa pembeli tiket akan mendapatkan tempat duduk di pesawat. Biro-biro perjalananpun memanfaatkan system pemesanan tiket untuk berbagai keperluan seperti pemesanan hotel, restoran, tiket kapal, kereta api, bis dan sebagainya.
Automatic Teller Machine (ATM) sebagai mesin pembayaran otomatis, sudah banyak diterapkan pada Bank-Bank modern. Pemilik kartu kreditpun tidak perlu menunggu terlalu lama ketika pihak toko akan melakukan konfirmasi dan otorisasi dari Bank untuk mencegah adanya pemalsuan dan lain sebagainya.
Sistem jaringan komputer global yang popular saat ini adalah internet. Fasilitas-fasilitas yang dimilikinya cukup memanjakan pemakai dalam banyak hal. Kemudian para ilmuan dapat mempergunakan internet sebagai media komunikasi dengan rekan-rekan sejawatnya melalui sistem konferensi komputer.
Pihak amatir juga telah memanfaatkan jaringan komputer dengan membentuk suatu jaringan lokal yang disebut dengan fidonet. Sistem ini memanfaatkan sarana telepon atau radio tergantung aktifitas mereka di suatu tempat.
Kemudian muncul sistem jaringan komunikasi GMS (Global Mobile System) yang memanfaatkan satelit untuk berkomunikasi langsung di manapun pengguna berada, seperti pada penggunaan telepon genggam. Yang telah diuji coba adalah melengkapi mobil dengan system GPS. Pada mobil diletakan sebuah komputer kecil yang membentuk jaringan komunikasi dengan setelit. Komputer tersebut akan menampilkan peta jalan di sekitar mobil berada dan memberi tanda posisi mobil tersebut.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DATA
Berdasarkan bentuk-bentuk penerapannya, system komunikasi data dapat berupa Off-line Communication System atau On-line Communication System.

Sistem Komunikasi Off-Line
Off-line communication system adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU (Central Processing Unit).

Gambar 1.3. Sistem Komunikasi data Off-line

Pada gambar diatas juga dapat disimpulkan jenis-jenis peralatan yang diperlukan dalam offline communication system, yaitu terminal, modem, system komputer dan jalur komunikasi.

Terminal
Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas komunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic tape unit, disk drive, paper tape,dan lain-lain.

Jalur Komunikasi
Jalur komunikasi adalah fasilitas komunikasi yang sering digunakan, seperti telepon, telegraf, telex, dan dapat juga dengan fasilitas lainnya.

Modem
Modem adalah singkatan dari Modulator / Demodulator. Suatu alat yang mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode analog dan sebaliknya.

Sistem komputer
Komputer merupakan perangkat utama untuk pemrosesan data yang akan menerima input data dari setiap terminal dan menghasilkan output yang berupa informasi yang diinginkan oleh pengguna sistem.

Sistem komunikasi ON-Line
Berbeda dengan system komunikasi offline, pada system komunikasi on-line ini data yang dikirim melalui terminal dapat langsung diolah oleh pusat komputer, dalam hal ini CPU.


Online communication system dapat berbentuk :
• Realtime system
• Batch processing system
• Timesharing system
• Distributed data processing system

Realtime system
Sistem Real Time merupakan suatu system pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Pada system Real Time, pengolahan data harus berpusat pada CPU yang relatif besar karena sistem ini didukung dengan system operasi yang rumit dan system aplikasi yang panjang dan kompleks.
Kemudian file induk atau master file dalam harus diupdate dan harus tersedia setiap saat jika dipergunakan sehingga diperlukan sentralisasi dalam pengorganisasian file agar system bisa lebih efektif dan efisien. Disamping itu, mengingat file-file tersebut harus selalu siap sedia setiap saat jika dibutuhkan dalam pengolahan data, maka file-file tersebut harus disimpan pada input output device yang bisa diakses secara langsung.

Gambar 1.5. Real Time Sistem
Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain, dan pemograman. Hal ini disebabkan karena pada pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan dalam satu waktu yang sama.

Batch Processing System
Batch Processing System merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data terlebih dahulu dan diatur pengelompokan data tersebut dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Jadi pada dasarnya, sistem ini akan memproses suatu data setelah data itu terkumpul atau tertumpuk terlebih dahulu. Sistem tumpuk ini merupakan sistem pengolahan data yang paling tua meskipun juga paling populer dibanding dengan sistem yang lainnya.



Dalam sistem Batch ini, setumpuk dokumen dikumpulkan dan dirubah ke dalam file-file input yang bisa terbaca komputer baik berupa punch card ataupun disk. Pendekatan system ini diterapkan untuk aplikasi yang memiliki jumlah data besar sehingga diperlukan pemeriksaan pendahuluan yang cermat sebelum data diolah. Model ini juga diterapkan dalam sistem informasi yang tidak memerlukan akses secara langsung dari waktu ke waktu melainkan adalah tingkat periode. Misalnya laporan yang dibutuhkan dalam periode mingguan, bulanan, triwulan, dan sebagainya.

Time Sharing System
Pada tahun 1959 Christopher Starachy, salah seorang teknokrat dunia telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Tecnology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.
Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai

Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal.

Distributed Data Processing System
Distributed data processing (DDP) sistem merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system. DDP sistem dapat didefinisikan sebagai suatu system komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan setiap komputer mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu system.

Gambar 1.7 DDP Sistem
Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta dapat melakukan pengolahan data sendiri. Read More >>