Pages

Selasa, 05 Januari 2010

manajemen informasi (tugas softskill)

BAB I.
PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI
Pengertian System informasi manajemen ialah suatu system yang berfungsi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan kepada user, dan kita harus bisa mengatur system tersebut agar berjalan sesuai dengan yang kita inginkan..


Tujuan dari system informasi manajemen ialah agar kita dapat lebih baik lagi dalam mengolah system informasi untuk mendapatkan suatu hasil yang lebih baik lagi dan juga dapat mengatur system itu supaya berjalan sesuai dengan yang kita harapkan atau kita inginkan.dan dalam hal ini kita bertindak sebagai manajer / bisa disebut juga dengan orang yang mengatur system.

1. PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
Sekarang ini banyak sekali perusahaan – perusahaan yang bermunculan demi mencapai tujuannya masing – masing. Dari perusahaan kecil hingga perusahaan yang besar. Jika kita bertanya, apa itu yang di maksud dengan perusahaan ?. perusahaan adalah merupaka suatu bentuk dari organisasi yang besar. Dimana setipa perusahaan itu pasti memiliki tujuan tertentu. Sekarang ini dengan banyaknya perusahaan yang bermunculan tentu setiap perusahaan harus mempunyai strategi untuk mencapai tujuannya tersebut. Dan untuk memcapai tujuannya itu tergantung pada kemampuan organisasi itu untuk beradaptasi pada perubahan lingkungan strategic yang mempengaruhi kehidupan organisasi. Karena hanya organisasi yang dapat terus beradaptasi-lah yang akan terus berkembang dan terus maju. Dan sebaliknya perusahaan yang memiliki strategic lemah-lah yang akan mengalami kemunduran. Oleh sebab itu, sangatlah dilperlukan bagi organisasi untuk memahami perubahan lingkungan strategic tersebut. Dan pentingnya manajemen informasi dalam suatu perusahaan. Perubahan lingkungan strategik menuntut adanya perubahan paradigma di dalam mengelola organisasi. Ahli pengembangan SDM dan organisasi yang berkecimpung di dalam pengelolaan perusahaan, harus memahami pergeseran paradigma bisnis agar supaya di dalam memberikan pelayanan kepada organisasi tempat dia bekerja dapat mengambil tindakan yang tepat.


2. PERAN MANAJER DALAM PENGOLAHAN MANAJEMEN INFORMASI
Memang peran manajer dalam suatu perusahaan sangat penting. Karena tanpa seorang manejer yang handal perusahaan tersebut akan hancur bahkan bisa mengalami kebangkrutan. Posisi seorang manajer menjadi sangat krusial dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan daya saing.


Kemampuan seorang manajer
Seorang manajer memang mempunyai peranan penting dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu seorang manajer haruslah di tuntut mempunyai kemampuan manajemen yang baik. Agar perusahaan yang ia kelola tersebut bisa berjalan sesuai dengan tujuan dari perusahaan tersebut. Adapun kemampuan yang harus dimilliki seorang manajer adalah :
1. Teknologi
2. Bisnis
3. Manajemen
4. Serta kepemimpinan.


3. DATA DAN INFORMASI
Dalam suatu perusahaan sangatlah di butuhkan yang namanya data dan informasi. Memang apa itu data dan informasi. Di bawah ini merupakan pengertian dari data dan informasi.
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapai. Sedangkan
Informasi adalah kumpulan dari beberapa data yang telah di olah, hingga membentuk suatu informasi yang lebih jelas dan akurat.


4. KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM SISTEM INFORMASI
Pada zaman dahulu computer hanya di gunakan sebagai alat hitung, namun sekarang komputer sudah mulai berkembang jadi sekarang ini komputer sudah digunakan sebagai mesin pengolah data elektronik yang telah diperintah oleh manusia. Bekerja dengan komputer berarti membuat serangkaian instruksi yang dapat di mengerti dan de kerjakan denga baik oleh komputer, yang di sebut dengan program, sehingga menghasilkan suatu informasi yang berguna dan sesuai dengan keinginan si pemberi instruksi. Informasinya di hasilkan oleh komputer merupakan aplikasi dari komputer. Input dari komputer merupakan data – data sehingga komputer itu bisa di sebut proses tranformasi dari data menjadi informasi. Jinis rancangan input untuk komputer yaitu master file, transaction file dan computer run dapat mengolah data – data yang saling memlplengaruhi dari jenis rancangan dan komputer run dapat mengilah data – data yang saling memlpengaruihi dari jenis ranvangan input tersebut dengan cepat dan tepat sehingga menghasilkan informasi yang baik yang sangat berguna bagi system informasi. Dengan deimikan terjalin hubungan yang erat dan berkaitan antara system, komputer dan aplikasinya.
Dengan demikian dalpatlah di tarik kesimpulan bahwa antara system informasi, komputer, dan aplikasinya merulpakan suatu kesatuan yang sanga erat hubungannya untuk penyelesaian masalah lpada suatu system agar diperoleh kegiatan yang optimal dari system tersebut.


5. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Fokus Data (SIA/EDP)
Pengolahan Data Elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akutansi (SIA).

Fokus Informasi (SIM)
Konsep penggunaan komputer sebagai SIM
Fokus Pada Pendukung Keputusan (SPK)
Fokus revisi pada pendukung keputusan, system pendukung keputusan.
Fokus pada komunikasi (otomatisasi kantor)
Perhatian di fokuskan pada otomatisasi kantor.
Focus konsultasi (system pakar)
Fokus potensial pada konsultasi.


E-COMMERS
Perdagangan elektronik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:
navigasi, cari
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri
teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi
basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut
Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Sejarah perkembangan
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan
EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui
World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Faktor kunci sukses dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
Menyediakan harga kompetitif
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
Menyediakan banyak bonus seperti
kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
Menyediakan rasa
komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
Mempermudah kegiatan perdagangan
Masalah e-commerce
Penipuan dengan cara
pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
Aplikasi bisnis
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
E-mail dan Messaging
Content Management Systems
Dokumen, spreadsheet, database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Newsgroup
On-line Shopping
Conferencing
Online Banking

BAB IV.
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
1. Pengertian Model
Definisi Model adalah penyederhanaan dari suatu objek. Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
2. Konsep dasar model system umum perusahaan
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik. Arus sumber daya fisik yang mengalir : Arus material. Arus personil. Arus mesin. Arus uang. Informasi Informasi . Sistem Fisik Perusahaan sebagai system yang terkendali
2. Sistem Konseptual, Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya. Sistem Lingkaran Terbuka. Sistem Lingkaran Tertutup. Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem. Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.

BAB. V
PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDAHULUAN
Suatu pendekatan sistematis untuk pecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :
-persiapan
-definisi
-solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
• PEMECAHAN MASALAH
Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi bagi suatu masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh sistem.
Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak
mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untu mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik intern maupun extern / lingkungan.

1 Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.
2 Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namun gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.

• STRUKTUR MASALAH
Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
• PENDEKATAN SISTEM
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian

Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
• TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi / pemecahan.
�. Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
�. Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
�. Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai sistem
dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1. Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem b) Mengenal sistem lingkungan c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
• FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.
♦ Merasakan masalah
Manajer dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
• Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
• Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
• Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
• ♦ Mengumpulkan informasi Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi (information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka.
• Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
• Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
• ♦ Menggunakan informasi
• Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
• Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
• Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

BAB XI
DASAR – DASAR PEMROSESAN KOMPUTER
Seperti yang kita ketahui bahwa kimputer adalah merupakan serangkaian peralatan elektronik yang saling berkaitan dan bekerja secara bermacam – macam serta terkordinasi oleh suatu system operasi.
Seperangkat alat elektronik ini adalah berupa komponen – komponen yang secara jelas bisa di lihat. Peralatan – peralatan inilah yang kita sebut dengan hard-ware.
PERALATAN INPUT
Input device adalah suatu bagian dari peralatan komputer yang mempunyai fungsi sebagai alat masukan. Masukan itu berupa data, ataupun instruksi – instruksi yang di berikan kepada komputer.
Data atau intruksi yang kita masukan ke komputer merupakan data atau intruksi yang masihi dalam bahasa atau kode – kode, sedangakn mesin komputer hanya mengenal data atau instruksi tersebut jika sudah dalam bentuk kode – kode binary (bit) jadi agar komputer bisa mengenal data atau instruksi tersebut, inilah yang akan melakukan terjemahaan atau konversi.
Alat – alat input ini antara lain :
· Card reader
· Magnetic ink
· Optical character reader
PERALATAN OUTPUT
Peralatan output adalah suatu peralatan atau komponen dari bagian komputer yang berfungsi sebagai keluaran. Keluaran yang di hasilkan oleh komputer tersebut adalah hasil dari pemrosesan yang telah dilakuakn oleh komputer sebelumnya.
Semua hasil keluaran yang di hasilkan komputer juga merupakan kode – kode binar (bit). Maka agar kita sebagai pemakai bisa membacanya, maka bahasa binary itu akan di konversikan kembali ke bahasa yang kita kenal. Output device inilah yang berfungsi melakukan tugas tersebut.
Alat – alat output ini antara lain :
· Printer
· Plotter
· Card punc
· Dll.
SOFTWARE
Software adalah merupakan komponen dalam data processing system yang berupa program – program untuk mengatur system. Umumnya, istilah software menyatakan cara – cara menghasilkan hubungan yang lebih efisien antara manusia dan mesin komputer.
Funsi software antara lain :
· Mengidentifikasikan program
· Menyiapka aplikasi program sehingga tata kerja seluruh peralatan komputer terkontrol
· Mengatur dan membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat.
Yang termasuk software adalah :
· BAHASA PEMROGRAMAN DAN KOMPILATOR
· ROUTINER (USER PROGRAM)
· APLLICATION PACKAGE
· INPUT/OUTPUT KONTROL SISTEM
· SISTEM OPERASI
SISTEM OPERASI
System operasi adalah bagian software yang sangat penting merupakan kumpulan program yang mengatur dan mengontrol seluruh kegiatan pemrosesan dalam system komputer.
Pada prinsipnya, system operasi merupakan kumpulan dari program routing dan prosedur yang dibuat untuk memperkecil peranan manusia dalam system dan untuk memperbesar efisiensi system. Kemampuan komputer beroprasi itu sangat di tentukan oleh konfigurasi dan kapasitas komputer dalam instalasi komputer. Beriktu adalah contoh – contoh system operasi yang di pakai antara lain :
· B O S (BASIC OPERATING SISTEM)
· T O P (TAPE OPERATING SISTEM)
· D O S (DISK OPERATING SISTEM)
· OS/VS (OPERATING SISTEM/VIRTUAL STORAGE)
APLIKASI
Apliklas adalah merupakan program – program yang di buat oleh perusahaan ataupun perorangan untuk user yang bertujuan untuk mempermudah konerja user. Apllikasi – apllikasi tersebut bisa digunakan di berbagai bidang misalnya penerbangan, asuransi, komunikasi, pembangunan gedung, dsb. Karena itu mereka dapat memakai program yang sama tanpa perubahan yang berarti

BAB VII
DATABASE
Database atau bisa di bilang dengan basis data jika dalam bahasa Indonesia adalah kumpulan informasi yang di simpan dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diiperiksa dengan program komputer untuk memperoleh iinformasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.



1. Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang berhubungan dengan transmisi atau pemindahan data yang berupa informasi2 antara komputer - ­komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
1.1 Komponen Komunikasi Data
• Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
• Penerima, adalah piranti yang menerima data
• Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan
data
• Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.


Gambar. Komunikasi data

2. Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital
2.1 Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.



Gambar. Sinyal Analog


2.2 Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital.
Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Gambar. Sinyal Digital
3. Protokol Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik. Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).
3.1 Komponen Protokol
1. Aturan atau prosedur
• Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan
• Mengatur proses transfer data

2. Format atau bentuk
• representasi pesan
3. Kosakata (vocabulary)
• Jenis pesan dan makna masing-masing pesan
3.2 Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:
• Fragmentasi dan reassembly Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
• Encaptulation Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
• Connection control Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
• Flow control

Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
• Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
• Transmission service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
3.3 Susunan Protokol
Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface ini menentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya. Pada saat merencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukan interface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan.
3.4 Standarisasi Protokol (ISO 7498)
ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model.
Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang
diakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan:
• File transfer dan metode akses
• Pertukaran job dan manipulasi
• Pertukaran pesan

2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.
• Negosiasi sintaksis untuk transfer
• Transformasi representasi data

3. Session Layer: membagi presentasi data ke dalam babak-babak (sesi)
• Kontrol dialog dan sinkronisasi
• Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi

4. Transport Layer:
• Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung
• Manajemen koneksi
• Kontrol kesalahan
• Fragmentasi
• Kontrol aliran

5. Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data.
• Routing
• Pengalamatan secara lojik
• setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan)

6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.
• Penyusunan frame
• Transparansi data
• Kontrol kesalahan (error-detection)
• Kontrol aliran (flow)
7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.
4. Router, Bridge dan Repeater
4.1 Router
Router adalah merupakan piranti yang menghubungkan dua buah jaringan yang
berbeda tipe maupun protokol. Dengan router dapat dimungkinkan untuk :
• Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda.
• Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang lain.
• Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil
dan mudag untuk dikelola.
• Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia dapat
diakses oleh siapa saja.
• Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.
• Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dengan cara membatasi akses terhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.

Gambar. Fungsi Router
4.2 Bridge
Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah jaringan bertipe sama (ataupun bertopologi berbeda) tetapi dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masing jaringan tidak saling mempengaruhi jaringan yang lainnya. Bridge memiliki sifat yang tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridge memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.
Gambar. Fungsi Bridge pada jaringan
Adapun alasan menggunakan bridge adalah sebagai berikut :
• Keterbatasan jaringan, hal ini terkait erat dengan jumlah maksimum stasiun, panjang maksimum segmen, dan bentang jaringan
• Kehandalan dan keamanan lalu lintas data, bridge dapat menyaring lalu lintas data antar dua segmen jaringan
• Semakin besar jaringan, performa atau unjuk kerja semakin menurun
• Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge dengan saluran komunikasi jarak jauh jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan menghubungkan langsung dua sistem tersebut

4.3 Repeater
Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal atau isyarat yang melewatinya, Dua sub jaringan yang dilewatkan pada repeater memiliki protokol yang sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untuk memperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat digunakan untuk memperpanjang jangkauan jaringan.
Gambar. Fungsi Repeater

BAB IX
KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
· Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi
System informasi merupakan hal yang penting di dalam manajemen suatu perusahaan. Dari data yang di dapat akan di olah menjadi informasi. Data tersebtu di input lalu di olah dan keluarannya akan berbentuk informasi. Tujuan umum system informasi adalah menyediakan informasi yang akan digunakan untuk menghitung segala hal yang bersangkutan dengan manajemen, contohnya seperti harga, jasa, dll. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas: Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

· Tugas Pengendalian Dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer

- Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan .

- Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making).Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya .


* Kontrol proses pengembangan yaitu :

Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :

- Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS.- Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS .- Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.- Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS- Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,- Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.- Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.




* Kontrol desaign sistem

Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, endeteksi kesalahan dan mengoreksinya.Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya.

- Permulaan transaksi ( Transaction Origination )

Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber :1. Permulaan Dokumentasi SumberPerancangan dokumentasiPemerolehan dokumentasiKepastian keamanan dokumen2. KewenanganBagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa3. Pembuatan Input KomputerMengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data inputdiproses4. Penanganan KesalahanMengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record ygtelah dikoreksi ke record entry5. Penyimpanan Dokumen SumberMenentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisibagaimana dapat dikeluarkan.

- Entri Transaksi .

Entri Transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapatdibaca oleh komputer.1. Entri DataKontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralataninputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online2. Verifikasi Data> Key Verification (Verifikasi Pemasukan)Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali> Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system3. Penanganan KesalahanMerotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untukpengoreksian .4. Penyeimbangan Batch.Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yangsama yang dibuat selama permulaan transaksi .

- Komunikasi DataTanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalamsistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgnbaik.

1. Kontrol Pengiriman Data2. Kontrol Channel Komunikasi3. Kontrol Penerimaan Pesan4. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan

- Pemrosesan Komputer

Dikaitkan dengan input data ke komputer dan dibanguun dalam program dan database1. Penanganan Data

2. Penanganan Kesalahan3. Database dan Perpustakaan Software .

- Output Komputer

Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk jadi kepadapemakai .1. DistribusiKontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yangmenerima output .2. Penyeimbangan Departemen Pemakai Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhankontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkanpada waktu pertama kali data input dibuat .3. Penanganan KesalahanKelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai denganmenjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan .4. Penyimpangan RecordTujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan .

* Kontrol pengoperasian sistem

Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dankeamanan.Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikanmenjadi 5 area :1. Struktur organisasionalStaf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri .2. Kontrol perpustakaanPerpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya .3. Pemeliharaan PeralatanOrang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal .4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitasUntuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan denganpenguncian ruang peralatan dan komputer .5. Perencanaan disastera. Rencana Keadaan darurat Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan .

b. Rencana BackupMenjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketikaterjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal .c. Rencana Record PentingRencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanankopi duplikat .d. Rencana RecoveryRencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitaskomunikasi da pasokan-pasokan .

BAB X & XI
SIKLUS HIDUP SISTEM
Pengertian siklus hidup system adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
· Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
o Saat sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya.
o Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional, kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi dan CIO.
o Komite yang memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan disebut komite pengarah.
o Komite pengarah yang mengarahkan penggunaan sumber daya komputer perusahaan dinamakan komite pengarah SIM.
· Komite Pengarah SIM, melaksanakan 3 fungsi utama yaitu:
o Menetapkan kebijakan
o Menjadi pengendali keuangan
o Menyelesaikan pertentangan
· Siklus Hidup Sistem
o Fase perencanaan
§ Menentukan lingkup dari proyek
§ Mengenali berbagai area permasalahan potensial
§ Mengatur urutan tugas
§ Memberikan dasar untuk pengendalian
Adapun langkah melakukan fase perencanaan :
Menyadari Masalah
Mendefinisikan Masalah
Menentukan Tujuan Sistem
Mengidentifikasi Kendala-kendala Sistem
Membuat Studi Kelayakan
Mempersiapkan Usulan Penelitian sistem
Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek
Menetapkan Mekanisme Pengendalian
o Fase analisis dan desain
§ Mengumumkan Penelitian Sistem
§ Mengorganisasikan Tim Proyek
§ Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
§ Mengidentifikasi Kriteria Kinerja Sistem
§ Menyiapkan Usulan Rancangan
§ Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

o Fase implementasi
§ Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
§ Mengidentifikasikan Berbagai alternatif Konfigurasi Sistem
§ Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
§ Memilih Konfigurasi yang Terbaik
§ Menyiapkan Usulan Penerapan
§ Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

o Fase operasi
§ Menggunakan Sistem
§ Audit Sistem
§ Memelihara Sistem
Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 3 alasan:
Memperbaiki kesalahan
Menjaga kemutakhiran sistem
Meningkatkan sistem
Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
· Prototyping
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis – jenis prototyping :
Prototipe jenis I ® sistem operasional
Prototipe jenis II ® sbg ceak biru bagi sistem operasional
Pengenmbangan prototype jenis I :
Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
Mengembangkan prototipe
Menentukan apakah prototipe dapat diterima
Menggunakan prototype

Pengembangan prototype jenis II :
1. Mengkodekan sistem operasional
2. Menguji sistem operasional
3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
4. Menggunakan sistem operasional
Daya tarik prototype :
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
Potensi kegagalan prototype :
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
Penerapan yang berprospek baik untuk prototype :
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak

BAB XII
MANAJEMEN SEMBER INFORMASI (IRM )
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen. Minat terhadap manajemen sember informasi (IRM) menigkat sangat besar sejak mehdi khosroupour seorang professor MIS pennsilvania state university di hamsburg, pada tahun 1988, mendirikan asosiasi IRM dan mulai menerbitkan jurnal IRM.
BERBAGAI PANDANGAN TENTANG IRM
Dalam terbitan buku pertamanya itu, Tor Guimaraes, seorang professor MIS mengemukakan bahwa walaupun telah banyak tulisan mengenai IRM namun tak ada satupun definisi yang diterima secara umum. Ia memberikan tiga pandangan pokok :
1. Informasi adalah merupakan sumbr yang harus terus di kelola
2. Mengenai pengelolaan siklus hidup system
3. Berkenaan dengan sumber – sumber yang menghasilkan informasi.
INFORMASI SEBAGAI SUMBER STRATEGI
Informasi adalah merupakan hal yang paling penting pada manajemen perusahaan. Dan informasi merupakan suber utama pada setiap perusahaan, begitu juga dengan sumber – sumber lainnya. Informasi adalah sumber konseptual yang mana harus di kelola secara benar oleh setiap manajer agar perusahaan yang ia pimpin akan mencapai apa yang menjadi tujuannya. Jika skalanya terlalu besar untuk diobsevasi, maka manajer dapat memonitor sumber – sumber fisik dengan menggunakan informasi yang terlah di peroleh yang menggambarkan atau mewakili sumber – sumber tersebut.

PERANCANAAN STATEGI UNTUK SUMBER – SUMBER INFORMASI
Jika informasi akan di gunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif, maka penggunaanya harus di rencankan. Aktifitas perencanaan yang mengidentifikasikan sumber – sumber inforamsi yang akan diperlukan untuk masa yang akan datang dan cara penggunaannya, dinamakan SPIR singkatan dari strategic planning for information resources (perencanaa strategi untuk sumber – sumber informasi). Gagasan utama yang mendasari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan utama perusahaan secara keseluruhan dengan rencananya untuk sumber – sumber informasi. Sumber – sumber informasi itu harus digunakan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

IMPLEMENTASI REKENING BARU

Untuk membuka rekening baru, implementasinya adalah sebagai berikut :
Untuk membuka relening baru awalnya adalah menginput data nasabah yang berupa tanda pengenal berupa KTP, SIM, PASSPORT, KARTU KELUARGA (bagi pelajar yang belum mempunyai tanda pengenal). Lalu setelah itu dilakukan pembukaan nomer rekening baru. Setelah itu dilakukan pencetakan nomer rekening baru. Lalu dilakukan cetak buku. Setelah itu barulah nasabah mendapatkan nomer rekening baru dan buku tabungannya.
HUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN RESIKO
Hubungannya adalah jika terjadi kesalah input pada saat penginputan data nasabah. Jika rekening baru sudah tercetak atau sudah jadi namun data yang diinput salah.
PELUANG TERJADINYA RESIKO
Untuk peluang terjadinya resiko pada saat pembuakaan rekening baru hanya ada sebesar 15 – 20 %
KERUGIAN YANG DI DERITA
Jika terjadi kesalah pada saat mengiput data nasabah kerugian yang di alami adalah sulitnya melacak nasabah yang mengalami kesalahan inputan data tersebut. Sebagai contoh misalkan nasabah tersebut membuka rekening untuk kejahatan yang sering dilakukan belakangan ini, yang menggunakan nomer rekening untuk mentransfer uang. Jika itu terjadi maka pihat bank akan sulit melacak nasabah tersebut.
ANTISIPASI UNTUK MENCEGAH HAL – HAL SEPERTI YANG DI ATAS
Antisipasi yang di lakukan pihak bank saat ini adalah melakukn data pendukung berupa surat pernyataan. Misalkan jika ada seorang nasabah yang memiliki tanda pengenal didaerah Jakarta tetapi dia ingin membuka rekening baru di Surabaya, maka nasabah tersebut haruslah menertakan surat pernyataan dari kantornya untuk mengantisipasi bila terjadi hal – hal yang seperti di atas.

MANAJEMENRESIKO
Defenisi konseptual mengenai resiko : (Robert Charette)
1. Resiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang.
2. Resiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat)
3. Resiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.

Strategi Resiko Reaktif vs Proaktif
Strategi reaktif memonitor proyek terhadap kemungkinan resiko. Sumber - sumber daya dikesampingkan, padahal seharusnya sumber - sumber daya menjadi masalah yang sebenarnya / penting.
Strategi proaktif dimulai sebelum kerja teknis diawali. Resiko potensial diidentifikasi, probabilitas & pengaruh proyek diperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen resiko. Sasaran utama adalah menghindari resiko.
Resiko Perangkat Lunak
Karakteristik resiko :
1. Ketidakpastian
2. Kerugian

Kategori resiko :
• Resiko proyek
• Resiko teknis
• Resiko bisnis

Kategori resiko oleh Robert Charette :
• Resiko yang sudah diketahui
• Resiko yang dapat diramalkan
• Resiko yang tidak diharapkan

@ Resiko proyek
Resiko proyek mengancam rencana proyek. Bila resiko proyek menjadi kenyataan maka ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami slip & biaya menjadi bertambah.
Resiko proyek mengidenifikasi :
-biaya - sumber daya
-jadwal - pelanggan
-personil (staffing & organisasi) - masalah persyaratan
@ Resiko teknis
Resiko teknis mengancam kualitas & ketepatan waktu PL yg akan dihasilkan. Bila resiko teknis menjadi kenyataan maka implementasinya menjadi sangat sulit atau tidak mungkin.
Resiko teknis mengidentifikasi :
-desain potensial - ambiquitas
-implementasi - spesifikasi
-interfacing - ketidakpastian teknik
-verivikasi - keusangan teknik
-masalah pemeliharaan - teknologi yg leading edge
@ Resiko bisnis
Resiko bisnis mengancam viabilitas PL yg akan dibangun. Resiko bisnis membahayakan proyek atau produk.
5 resiko bisnis utama :
1. pembangunan produk atau sistem yg baik sebenarnya tdk pernah diinginkan oleh setiap orang (resiko pasar)
2. pembangunan sebuah produk yg tidak sesuai dgn keseluruhan strategi bisnis bagi perusahaan (resiko strategi)
3. Pembangunan sebuah produk dimana sebuah bagian pemasaran tidak tahu bagaimana harus menjualnya.
4. Kehilangan dukungan manajemen senior sehubungan dg perubahan pd fokus atau perubahan pd manusia (resiko manajemen)
5. Kehilangan hal2 yg berhubungan dgn biaya atau komitmen personal (resiko biaya).

@ Resiko yg sudah diketahui
adalah resiko yg dpt diungkap setelah dilakukan evaluasi secara hati2 terhadap rencana proyek, bisnis, & lingkungan teknik dimana proyek sedang dikembangkan, dan sumber informasi reliable lainnya. seperti :
-tgl penyampaian yg tdk realitas -kurangnya persyaratan yg terdokumentasi -kurangnya ruag lingkup PL -lingkungan pengembangan yg buruk
@ Resiko yg dapat diramalkan
diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya.
Misalnya : -pergantian staf -komunikasi yg buruk dgn para pelanggan -mengurangi usaha staff bila permintaan pemeliharaan
sedang berlangsung dilayani
@ Resiko yg tidak diharapkan
resiko ini dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat sulit untuk diidentifikasi sebelumnya.
Identifikasi Resiko
Identifikasi resiko dalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana proyek.
Tujuan identifikasi resiko : untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.
Tipe resiko :
1. resiko generik merupakan ancaman potensial pd setiap proyek PL.
2. resiko produk spesifik hanya dapat diidentifikasi dgn pemahaman khusus mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yg spesifik terhadap proyek yg ada.

Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist item resiko.
Kategori checklist item resiko :
�. o resiko ukuran produk
�. o resiko yg mempengaruhi bisnis
�. o resiko yg dihubungkan dgn karakteristik pelanggan
�. o resiko definisi proses
�. o resiko teknologi yang akan dibangun
�. o resiko lingkungan pengembangan
�. o resiko yg berhubungan dgn ukuran dan pengalaman staf

@ Resiko ukuran produk
Resiko yg berhubungan dgn keseluruhan ukuran PL yg akan dibangun atau dimodifikasi.
Checklist item resiko yg berhubungan dgn ukuran produk (PL) :
• ukuran produk diperkirakan dalam LOC atau FP ?
• tingkat kepercayaan dlm estimasi ukuran yg diperkirakan ?
• ukuran produk yg diestimasi dalam jumlah program, file, transaksi ?
• presentase deviasi dalam ukuran produk dari rata2 produk terakhir ?
• ukuran database yg dibuat atau digunakan oleh produk ?
• jumlah pemakai produk ?
• jumlah perubahan yg diproyeksikan ke persyaratan produk ? sebelum produk ? setelah penyampaian ?
• jumlah PL yg digunakan kembali ?

Bila persentasie deviasi besar atau deviasinya sama, tetapi hasil yg lalu sangat kurang dari yg diharapkan, maka resikonya tinggi.


Read More >>